Unknown


image Manusia adalah makhluk sosial yang kerap melakukan interaksi antar sesamanya dalam berbagai kesempatan. Dalam kesempatan tersebut, kita dapat saling mengenali kepribadian lawan bicara kita melalui caranya berpakaian, bertutur kata, mengutarakan pendapat, dan selera humornya.
Sebelum kita memulai suatu pembicaraan, karakter si lawan bicara pun sebetulnya dapat kita kenali dan perkirakan melalui pendekatan ilmu face-reading yang sudah sering kita dengar di media massa maupun media cetak. Intisari ilmu membaca wajah tersebut saat ini sudah dapat kita pelajari baik dalam bentuk buku atau format softcopy pdf.
Di jaman serba praktis dan cepat ini, intisari dan manfaat ilmu membaca wajah tersebut bisa kita miliki di dalam genggaman tangan. Disamping kaya akan informasi dan manfaat, aplikasi dalam smartphone ini juga mudah dioperasikan. Anda dapat mengunduhnya di PlayStore dan App Store secara gratis dan mempelajari isi materinya.
Aplikasi ini berisi informasi karakter berdasarkan bentuk wajah, mata, hidung, telinga, hingga jenis rambut. Dilengkapi dengan gambar dan tokoh populer, aplikasi ini juga dapat bekerja sebagai pemindai wajah yang dapat diambil langsung dari jepretan kamera maupun dokumen foto berformat JPG., JPEG., dan PNG di galeri smartphone.
image
Aplikasi ini disusun oleh praktisi mind reader dan beberapa psikolog agar dapat memberikan informasi yang kaya dan mengedukasi. Tak ketinggalan peran para designer software dan IT specialist yang merancang interface produk agar mobile-friendly, responsif dan menarik. Pengembang produk akan melakukan pembaruan aplikasi secara update agar dapat menghasilkan performa yang lebih baik bagi kebutuhan Anda.
Aplikasi gratis ini ditujukan bagi semua usia karena mengedukasi dan bermanfaat bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan karakter lawan bicara yang dapat dikenali melalui bentuk wajahnya. Terlebih bagi anda yang sering melakukan tatap muka dengan klien, orang-orang baru, dan atasan anda. Produk ini diharapkan dapat membantu kita menata sikap dan memahami kebutuhan lawan bicara yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kini, mengenali karakter manusia terasa lebih mudah melalui hadirnya aplikasi ini.
Ide disusun oleh :
Anas Fadhlurohman
Anastasia Saraswati
Citra Ayudya Nirmala
Casuarino Febrian
Fairy Syawala
Tiara Safitra
1 PA 10
Unknown

Manusia adalah makhluk sosial yang kerap melakukan interaksi antar sesamanya dalam berbagai kesempatan. Dalam kesempatan tersebut, kita dapat saling mengenali kepribadian lawan bicara kita melalui caranya berpakaian, bertutur kata, mengutarakan pendapat, dan selera humornya.
Sebelum kita memulai suatu pembicaraan, karakter si lawan bicara pun sebetulnya dapat kita kenali dan perkirakan melalui pendekatan ilmu face-reading yang sudah sering kita dengar di media massa maupun media cetak. Intisari ilmu membaca wajah tersebut saat ini sudah dapat kita pelajari baik dalam bentuk buku atau format softcopy pdf.

Di jaman serba praktis dan cepat ini, intisari dan manfaat ilmu membaca wajah tersebut bisa kita miliki di dalam genggaman tangan. Disamping kaya akan informasi dan manfaat, aplikasi dalam smartphone ini juga mudah dioperasikan. Anda dapat mengunduhnya di PlayStore dan App Store secara gratis dan mempelajari isi materinya.

Aplikasi ini berisi informasi karakter berdasarkan bentuk wajah, mata, hidung, telinga, hingga jenis rambut. Dilengkapi dengan gambar dan tokoh populer, aplikasi ini juga dapat bekerja sebagai pemindai wajah yang dapat diambil langsung dari jepretan kamera maupun dokumen foto berformat JPG., JPEG., dan PNG di galeri smartphone.

 





Aplikasi ini disusun oleh praktisi mind reader dan beberapa psikolog agar dapat memberikan informasi yang kaya dan mengedukasi. Tak ketinggalan peran para designer software dan IT specialist yang merancang interface produk agar mobile-friendly, responsif dan menarik. Pengembang produk akan melakukan pembaruan aplikasi secara update agar dapat menghasilkan performa yang lebih baik bagi kebutuhan Anda.

Aplikasi gratis ini ditujukan bagi semua usia karena mengedukasi dan bermanfaat bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan karakter lawan bicara yang dapat dikenali melalui bentuk wajahnya. Terlebih bagi anda yang sering melakukan tatap muka dengan klien, orang-orang baru, dan atasan anda. Produk ini diharapkan dapat membantu kita menata sikap dan memahami kebutuhan lawan bicara yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kini, mengenali karakter manusia terasa lebih mudah melalui hadirnya aplikasi ini.


Ide disusun oleh
 
Anas Fadhlurohman
Anastasia Saraswati
Citra Ayudya Nirmala
Casuarino Febrian
Fairy Syawala
Tiara Safitra

1 PA 10
Unknown


A.    PROSES TERJADINYA SENSASI DAN PERSEPSI
                Proses diterimanya stimulus oleh alat indera merupakan proses alamiah atau proses fisik. Stimulus yang diterima alat indera tersebut diteruskan oleh syaraf sensori ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis. Kemudian terjadi proses selanjutnya di otak sebagai pusat kesadaran, yang mengakibatkan individu menyadari apa yang dilihat, didengar, diraba, dan lain-lain. Proses ini dinamakan proses psikologis.
                Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tahap terakhir dari proses persepsi adalah individu menyadari apa yang dilihat, didengar atau dirabanya. Respons sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai berntuk.
                Dalam proses persepsi perlu ada perhatian, karena individu tidak hanya dipaparkan pada satu stimulus saja, tetapi pada berbagai macam stimulus. Tidak semua stimulus mendapatkan respons untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi, tergantung pada perhatian individu bersangkutan. Dengan kata lain, stimulus mana yang   akan dipersepsi oleh individu, tergantung apa yang menarik perhatian individu yang bersangkutan.  

B.    FAKTOR- FAKTOR PERSEPSI
Faktor Internal                  :
1.       Objek yang dipersepsi
Persepsi mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Walaupun sebagian besar setimulus itu datang dari luar, ada juga stimulus yang datang dari dalam individu yang memersepsi.
2.       Alat Indera, syaraf dan Pusat Susunan Syaraf
Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf sensori berperan dlam meneruskan stimulus yang diterima reseptor, ke ousat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Supaya terjadi respons diperlukan syaraf motorik.
3.       Perhatian
Agar terjadi proses persepsi diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan mengadakan persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentasian seluruh aktivitas individu pada satu atau sekumpulan objek.

                Faktor Eksternal               :
1.       Adanya objek yang diamati
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Yang dimaksud dengan stimulus ialah segala sesuatu yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indra (reseptor), dapat datang dari dalam yang langsung mengenai saraf penerima yang bekerja sebagai reseptor “any force acting on a receotor and making it active is called a stimulus” (Woodworth & Marquis, 1957)
2.       Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan
mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, akan menyebabkan pula perbedaan persepsi. A, yang kebetulan sedang lapar, mempersepsikan kompleks itu sebagai penuh dengan restoran-restoran yang berisi makanan lezat, sedangkan B yang sedang ingin membeli sebuah arloji, mengamati kompleks itu sebagai deretan, toko kelontong.


A.    PROSES SENSASI MENJADI PERSEPSI (Plotnik, 2005)
1)      Stimulus yang berupa cahaya, suara, suhu
2)      Transductive – sinyal listrik – impuls syaraf. Yaitu proses dimana panca indera merubah energi fisik
3)      Brain      : Primary Areas. Yaitu impuls syaraf yang menjadi sensasi
4)      Brain      : Association Areas. Yaitu sensasi yang diubah menjadi image yang bermakna (persepsi)
5)      Personalized perception ialah pengalaman, lingkungan, ingatan-ingatan personal akan menambah persepsi kita
Oleh karena itu persepsi bisa tidak mencerminkan stimulus aslinya. Persepsi dapat berubah, atau terdistorsi.