Unknown
Dampak Penggunaan Teknologi Bagi Anak
Tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi semakin canggih dan memudahkan sebagian besar pekerjaan manusia. Tanpa terkecuali perkembangan teknologi internet yang terlihat paling cepat perkebembangannya. Hal ini juga berpengaruh terhadap kehidupan anak-anak.  Disadari atau tidak, dampak internet untuk perkembangan anak sangatlah luar biasa. Karena dengan terkoneksi internet, semua hal baik itu hal yang berguna bagi anak maupun hal yang berbahaya untuk perkembangan anak bisa diakses dengan bebas.

Dampak Positif
Kehidupan anak-anak di jaman sekarang tidak jarang dikaitkan dengan intenet dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut adalah dampak positif dalam penggunaan teknologi bagi anak :
-         1. Internet membuat pola pikir anak menjadi lebih terbuka
-         2. Internet bisa menumbuhkan kreatifitas anak
-         3. Dengan banyak duduk di depan komputer untuk mengakses internet, maka anak akan         memiliki koordinasi yang baik antara mata, otak, dan tangan
-         4. Internet juga bisa memberikan dampak yang positif bagi anak dalam memecahkan               masalah yang sedang mereka hadapi
-         5. Dengan sering berhubungan dengan dunia internet, membuat anak menjadi lebih bisa         berfikir kritis dan berkonsentrasi pada satu hal
-         6. Internet bisa mengasah kemampuan anak dalam bidang verbal dan non verbal
-         7. Cara berfikir logis juga bisa ditumbuhkan melalui inernet
-         8. Kemampuan kognitif memori anak berkembang dengan pesat, bila anak sering                     mengakses internet

Dampak Negatif
Dan ada pula dampak negatif dalam penggunaan teknologi bagi anak, berikut adalah dampak negatif yang ditimbulkan dalam penggunaan teknologi bagi anak :
-         1.  Anti sosial dan krisis akhlak dan moral 
-         2. Kurangnya rasa empati pada anak sehingga membentuk sebuah pribadi yang angkuh dan sombong
-         3.  Anak menjadi kurang berinteraksi dengan alam membuat anak tidak sadar dengan lingkungan atau disebut sebagai antipati lingkungan/alam
-          4. Perilaku konsumtif, membuat anak selalu menuntut pembaruan gadget.
Unknown
          Zaman era globalisasi tidak terlepas dari pengaruh "Internet". Dari anak-anak, remaja bahkan sampai orang dewasa pun menggunakan internet untuk mencari informasi ataupun kebutuhan lainnya. Sekarang internet sudah bisa di akses melalui HP (Hand Phone). Pengaruh internet sendiri bisa berdampak yang positif dan negatif untuk para pengguna, contohnya dalam game online. Game online sendiri mempunyai dampak positif yang dapat berfungsi sebagai wadah bersosialisasi dengan orang lain atau pemain lainnya. Bahkan dengan pemain yang berasal dari negara yang berbeda. Game juga mampu membuat kita bisa berfikir lebih kreatif, melatih bahasa asing, menambah wawasan, menyusun strategi dan sebagai media hiburan. Tapi disisi lain game online punya dampak negatifnya. Seperti lupa waktu dan kewajiban, menimbulkan emosi ketika kalah dalam permainan dan membuat kecanduan. 
          Selain di dunia game online, di situs jejaring sosial pun memiliki hal yang serupa. Situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter mampu membuat kita memiliki banyak teman dan juga mampu membuat kita memiliki banyak musuh. Apalagi sekarang ini kebanyakan orang kalau curhat di jejaring sosial, ngomongin orang lain di jejaring sosial dan bisa menyebabkan munculnya perselisihan. Jejaring sosial pun menyebabkan terjadinya kasus penculikan, pembunuhan dll. Berawal dari kenalan, ketemuan dan akhirnya muncul kejadian-kejadian yang tidak di inginkan. Jejaring sosial juga bisa membuat kita mendekatkan dengan orang yang jauh dan juga menjauhkan dengan orang yang dekat. 
          Dalam dunia internet mampu membuat orang menjadi pribadi yang tertutup. Karna orang tersebut telah bersahabat baik dengan dunia maya. Sehingga orang tersebut lebih memilih dengan dunia mayanya dari pada dunia nyatanya. Dan bisa menyebabkan munculnya sifat/pribadi yang anti sosial di dunia nyata. Untuk itu kita harus dapat mengatur dalam penggunaan internet jangan sampai munculnya Internet Addiction atau Cyber Relational Addiction.
Psikologi dan internet pada saat ini dapat di katakan memiliki keterkaitan yang cukup erat. Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang cukup pesat bersamaan dengan pergerakan pola pikir dan kebutuhan akan teknologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku setiap manusia dari yang tampak maupun tidak nampak, dari sisi fisik dan psikis. Sedangkan internet adalah sebuah perkembangan yang dilahirkan oleh kemajuan tekhologi. Keduanya seakan berjalan beriringan dan menjadikannya suatu hal yang saat ini sulit untuk di pisahkan. Pengaruh yang ditimbulkan dari perkembangan teknolgi yaitu khususnya internet sedikit banyak mengubah cara dan pola perilaku yang dapat dilihat dan teliti dari segi ilmu psikologi.


Dampak positif terhadap psikologi yang mungkin didukung oleh adanya jejaring sosial melalui internet adalah :
A.    Relationship building & Cultural Awareness. Situs jejaring sosial jaringan memungkinkan remaja untuk bertemu teman baru dari Negara lain , membantu mereka menjadi lebih duniawi dan peka terhadap perbedaan budaya. Para remaja juga dapat tetap berhubungan atau membina hubungan kembali dengan teman-teman masa lalu mereka yang mungkin sudah tinggal jauh dari lingkungan mereka.
B.      Identity. Para remaja dapat berbagi minat dengan remaja lain, bergabung dengan kelompok, mengembangkan rasa independent, dan bisa terlibat dalam ekspresi diri yang positif dengan mempersonalisasi halaman profil dan berpartisipasi dalam diskusi tentang topik-topik yang menarik perhatian mereka. Hal-hal tersebut sangat dibutuhkan dalam membangun “sense of identity” dalam diri mereka.
C.     Self-Esteem. Berkaitan dengan pembentukan identitas di atas, jaringan sosial dapat membantu membangun harga diri dan meningkatkan kepercayaan diri.
D.    Pola interaksi antar manusia. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

Dampak negatif terhadap psikologi yang mungkin didukung melalui internet adalah :

A.    PatologisBeberapa penelitian mengungkapkan bahwa situs porno mendorong terjadinya tindak kriminal dan perilaku seks menyimpang.  Menurut penelitian, situs porno memungkinkan user/netter untuk melakukan berbagai komunikasi erotik melalui komputer mulai dari tingkatan yang bersifat godaan atau lelucon porno, pencarian dan tukar-menukar informasi mengenai pelayanan seksual sampai pada diskusi terbuka tentang perilaku seks menyimpang. Selain itu komunikasi melalui internet seringkali digunakan untuk mengeksploitasi pornography yang melibatkan anak-anak dan remaja serta alat yang dipakai untuk menyamarkan identitas seksual seseorang dengan tujuan tertentu. 
Penelitian pertama yang menyelidiki kecanduan mengakses situs porno dilakukan Bingham dan Piotrowski (1996). Hasil penelitian mereka yang tertuang dalamPsychological Report berjudul On-line sexual addiction: A contemporary enigmamengungkapkan 4 (empat) karakteristik yang terdapat pada individu pecandu situs porno (addicted to cybersex). Keempat karakteristik tersebut adalah:
·         Ketrampilan sosial yang tidak memadai
·         Bergelut dengan fantasi-fantasi yang bersifat seksual
·         Berkomunikasi dengan figur-figur ciptaan hasil imaginasinya sendiri
·         Tidak mampu mengendalikan diri untuk tidak mengakses situs porno
Sementara itu penelitian terhadap perilaku kompulsif  dalam mengakses situs porno terungkap bahwa perilaku tersebut didorong oleh faktor-faktor seperti kesepian(loneliness), kurang percaya diri (lack of self-esteem), dan kurangnya pengendalian diri terhadap masalah seksual (lack of sexual self-control)
B.     Ekspresi Seksual. Berbeda dengan pandangan yang menganggap bahwa situs porno mendorong terjadinya masalah yang bersifat patologis, beberapa penulis justru melihat situs porno sebagai tempat yang menyediakan berbagai informasi "supercepat" mengenai masalah-masalah seksual dan sekaligus menawarkan cara-cara yang baru dan tersembunyi (paling tidak user merasa tidak ada orang lain yang tahu) untuk memuaskan keingintahuan seseorang dalam melakukan explorasi seksual. Keberadaan situs porno dinilai dapat membantu pasangan yang mengalami masalah dalam hubungan seksual karena menyediakna berbagai informasi yang terkadang "enggan" untuk dibicarakan secara langsung oleh pasangan tersebut.
Menurut Leiblum (1997) dalam  Journal of Sex Education and Therapy  berjudul Sex and the net: Clinical implications, situs porno merupakan sarana ekspresi seksual yang memiliki rentangan secara kontinum dari sekedar rasa ingin tahu sampai pada perilaku obsesif. Bagi individu yang memerlukan terapi seksual,  media seksual on-line seringkali dianggap dapat mengakomodasi  hal-hal  yang berhubungan dengan isolasi sosial dan ketidakbahagiaan dalam hidup.  Lieblum membedakan 3 (tiga) karakter klinis dari para pengakses situs porno. Ketiga profil tersebut adalah:
·         Loners, dimana seseorang (user) menganggap bahwa situs porno dapat menjadi alat untuk mengakomodasi masalah-masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup.
·         Partners, dimana situs porno dianggap sebagai bagian dari pasangan hidup si user. Ketika user mengalami masalah dia dapat mencari solusi melalui situs porno
·         Paraphilics, dimana seseorang tergantung pada situs porno untuk memberikan stimulasi dan kepuasan seksual.
Berdasarkan pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika seseorang hanya menganggap bahwa situs porno sebagai alat untuk mengakomodasikan masalah-masalah seksual saja maka ia tidak bisa digolongkan sebagai seseorang yang memiliki masalah kejiwaan. Pada tahapan berikut di mana pengguna  menganggap situs porno sebagai partner yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapinya, sebenarnya individu sudah memasuki titik yang rawan untuk menuju ke tahapan berikutnya (Paraphilics), jika ia tidak mampu mengendalikan diri dan tidak segera menyelesaikan masalah yang ada dengan pasangannya.  Sama halnya dengan beberapa perilaku adiksi yang lain (misalnya perjudian, alkoholik), maka jika individu sampai masuk ke tahapan ketiga maka dapat dipastikan bahwa ia memiliki masalah kejiwaan yang menyangkut perilaku adiksi. 
Dari uraian diatas dapat terlihat bahwa pengguna internet memiliki berbagai tujuan dan alasan dalam mengakses situs porno. Apakah Anda akan menggunakan situs tersebut untuk tujuan-tujuan yang positif demi kebahagiaan hidup Anda dan pasangan Anda atau sebaliknya, semua terserah Anda. Berasumsi bahwa semua pengakses internet memiliki masalah-masalah patologis tentu sangat tidak adil. Namun demikian hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai situs porno merupakan "menu harian" dalam mengakses internet. Selain itu bagi Anda yang sudah memiliki pasangan hidup  jika mengalami masalah-masalah seksual hendaklah membicarakannya dengan pasangan Anda terlebih dahulu. 
Mengingat bahwa di Indonesia sampai saat ini belum ada aturan atau tata cara yang mengatur penggunaan teknologi internet ini, maka kendali sepenuhnya ada ditangan Anda. Situs porno yang sudah demikian marak dalam dunia maya tersebut tidak mungkin lagi dapat diblokir atau dihindari seperti yang pernah dilakukan oleh Departemen Penerangan beberapa tahun yang lalu.
C.     Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet. Tes yang tersedia dalam internet yang pernah penulis buka antara lain adalah tes asertifitas,locus of control, tes inteligensi emosional, tes kecemasan. Kini semakin sulit untuk merahasiakan alat tes karena begitu mudahnya berbagai tes diperoleh melalui internet. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebu


Unknown
1. Floating City




Pernahkah kalian membayangkan kota terapung di laut ? Jauh dari keramaian dan keruwetan kota, melainkan seperti wonderland impian masa kanak-kanak dan tentu saja sejalan dengan konsep desain kota masa depan yang mesti ramah lingkungan. Seorang desainer mencoba menuangkan ide kota terapung itu dan memenangkan sebuah kontes desain mengenai kelautan. “The Floating City” didesain oleh Andras Gyorfi, bisa jadi adalah solusi terbaik untuk penggemar petualangan di laut atau mungkin bagi banyak orang yang memimpikan terbebas dari keruwetan hidup di kota untuk menikmati hidup yang simple di laut. Gyorfi - pemenang pertama kontes desain Seastead, berhasil menuangkan ide itu dengan baik. Desainnya meliputi fasilitas rekreasi seperti kolam renang yang luas, amphitheater outdoor, helipad, dan dermaga. Konsep “The Swimming City” dengan nuansa warna soft earth dan taman di atas atapnya, seperti mimpi masa kanak-kanak seperti halnya kebutuhan masa kini untuk hidup ramah dengan lingkungan. Di tiap sudutnya, kota yang menyenangkan ini penuh dengan detil arsitektur yang bikin surprise. Tiap area dari wonderland terapung ini bisa dengan mudah diakses melalui jalan-jalan setapak yang cantik, demikian juga jendela-jendela bangunannya yang bentuk dan ukurannya bervariasi menambah karakter uniknya.
Unknown
1. Hijab Nyaman Anti Panas
Sebuah perusahaan bernama Veil menemukan inovasi terbaru hijab yang dapat tahan dengan segala cuaca. Tentunya hal berikut menjadi kabar baik bagi para wanita pengguna hijab. Pasalnya kenyamanan penggunaan hijab selama ini memang sangat tergantung dengan kondisi cuaca. Hijab inovasi dari Veil ini menjawab tantangan cuaca dengan komposisi bahan yang diklaim tahan akan air dan dapat memantulkan panas sinar matahar dilansir dari kompas.
Dengan teknologi modern terkini, teriknya sinar matahari yang terpancar tak akan diserap oleh bahan yang digunakan. Teknologi canggih ini juga dapat menyebabkan suhu pada bagian kepala lebih nyaman. Kabar baiknya lagi selain tahan air dan dapat memantulkan panas, hijab inovasi terbaru ini juga memiliki elastisitas tinggi untuk bisa mencegah kusut, tak berbau saat berkeringat, mudah dicuci, serta tahan lama.
Dengan teknologi modern terkini, teriknya sinar matahari yang terpancar tak akan diserap oleh bahan yang digunakan. Ahmed Ghannem (22) sang penemu inovasi hijab terbaru ini mengatakan pada Buzzfeed, “Saya ingin terus berinovasi, berevolusi, dan mengubah pandangan orang tentang hijab. Wanita-wanita ini adalah yang terkuat dan tegar. Mereka berhak atas segalanya, Banyak pelecehan verbal terhadap mereka yang tak adil dan salah. Saya harap label ini dapat menginspirasi mereka dan dapat mewujudkan jadi apa yang mereka mau.”
Hijab inovasi terbaru ini sendiri belum diluncurkan dan masih dalam proses percobaan. Kelak akan ada tiga nuansa warna yang disuguhkan, yakni putih, hitam, dan biru.
Disadur dari Metroterkini.com (16/6/2015).
ANALISA
1. Hijab Nyaman Anti Panas merupakan inovasi yang kreatif sebab menunjang segi kenyamanan dalam upaya para wanita muslimah menjalankan kewajiban agama Islam, yang dalam segi psikologis, hijab sendiri memberikan dampak introspektif bagi wanita dan perlindungan dari serangan luar yang tidak diinginkan.
2. Hijab Nyaman ini memiliki prospek jangka panjang yang kuat atas segmentasi pasar untuk kebutuhan wanita muslim yang secara kuantitas akan terus meningkat angka natalitasnya dan perubahan kewajiban sesuai jaman. Didukung oleh perubahan iklim dan cuaca yang ekstrim, kenyamanan dan kesehatan kepala yang ditutupi semakin diutamakan.
3. Hijab Nyaman ini akan memperoleh tantangan berupa kompetitor dengan bahan dasar yang sama namun berbeda merk, kesulitan bahan baku (mengingat beberapa berasal dari alam), serta pencurian hak paten dan ide atas nama inovasi tersebut.
2. Bra Penampung ASI
Sebuah bra hitam, yang terpasang menutupi payudara tiruan pada sebuah manekin, melengkapi pameran karya siswa di stan SMAN 6 Kota Yogyakarta. Karya yang dipamerkan di ajang Jogja Edu Expo di Taman Pintar Yogyakarta pada pertengahan Juni lalu itu, bernama “Bra Penampung ASI”. Pencipta karya ini adalah Devika Asmi Pandanwangi, pelajar kelas XII program IPA SMAN 6 Kota Yogyakarta. Bra penampung ASI mengantarkan Devika menyabet Juara I National Young Inventor Awards, yang diadakan oleh LIPI pada 2012 lalu. Karya ini lalu diikutsertakan dalam ajang International Exibition for Young Inventor (IEYI) di Malaysia pada awal Mei 2013 lalu.
Kreativitas Devika membuat karyanya panen penghargaan. Anak pertama dari tiga bersaudara ini menyabet medali perak kategori Best Inventor dan penghargaan Special Award. Berkat karya ini pula, pada awal Juni lalu dia terbang ke London, Inggris. “Saya diundang ikut Program Outstanding Students for the World (OSTW),” kata dia kepada Tempo, Sabtu, 19 Juni 2013.
Ide membuat bra penampung ASI ini dilatarbelakangi keprihatinan Devika saat melihat ibunya. Saat ibunya baru saja melahirkan adiknya yang kedua, Devika sering melihat ibunya harus membuang ASI. Ini lantaran ASI ibunya berlimpah. Di sisi lain, ibunya terkadang harus berpisah dengan si bayi. “Dari situlah saya jadi dapat ide ini,” kata anak pertama dari tiga bersaudara tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Penelitian dan Pengembangan SMAN 6 Kota Yogyakarta Rudi Prakanto mengatakan, karya buatan Devika ini sedang diupayakan untuk mendapatkan paten. Upaya pendaftaran paten Bra Penampung ASI dilakukan oleh SMAN 6 Kota Yogyakarta setelah Devika menyabet penghargaan di Malaysia pada awal Mei lalu. “Kami ingin karya ini bisa diproduksi massal,” ujar dia.
Disadur dari Tempo.com (19/6/2013).
ANALISA
1. Bra Penampung ASI ini merupakan terobosan yang membuat asupan gizi bayi menjadi semakin efektif. Secara psikologis, wanita karier yang memiliki bayi baru lahir akan merasa lebih lega dan nyaman (mudah) ketika ada penampung ASI yang menyatu dengan bra yang ia gunakan, sehingga produksi ASI pada masa paska natal tidak terbuang mubazir. Terlebih ketika si ibu yang memiliki tingkat mobilitas padat tidak perlu cemas akan kebutuhan gizi ASI bagi bayinya.
2. Sepanjang di dunia ini suatu kelahiran masih berlangsung, kebutuhan para ibu pun akan tetap diperhatikan. Prospek jangka panjang yang kenal usia, waktu, dan tempat membuat produk ini menjadi barang yang wajib dimiliki bagi ibu yang bermobilitas tinggi.
3. Tantangan terhadap produk ini ialah kesulitan bahan baku untuk pembuatan, iklan & komersialisasi yang kurang efektif akan memperlambat pemasaran, serta pencurian hak paten.
3. Gelas Tuna Netra
Bunyi cuit, cuit, cuit, terdengar begitu air yang dituangkan dalam gelas sampai pada batas maksimal yang ditentukan. Tak sampai 5 detik sejak air dituangkan, alarm berbunyi. Persis seperti suara burung, tapi bukan seekor burung hidup. Itu hanya suara tiruan yang keluar dari balik bungkusan kotak kecil berwarna kombinasi biru dan merah muda. Di dalamnya ada seperangkat alat detektor yang menghasilkan bunyi. Simpel dan murah.
Simpel karena cara membuatnya sangat sederhana dan mudah diaplikasikan bagi yang membutuhkan. Murah, lantaran cukup membutuhkan modal puluhan ribu, alat sudah jadi. Lewat karya sederhana itu, justru menghasilkan penghargaan tingkat internasional.
“Saya beli boneka seharga Rp 20-30 ribu yang ada sensor bunyinya. Kebetulan saya pilih yang bunyi burung,” kata Nadya Almass Lutfiahardha Arief, peraih medali perunggu dalam ajang International Exhibition for Young Inventors 2012 di Thailand kepada Tempo, Rabu, 26 Juni 2013.
Ide ini berawal saat membaca buku sejarah tentang huruf braille atau sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh tunanetra. Terinspirasi temuan Louis Braille, seorang Prancis yang mengalami kebutaan sejak kecil sekaligus pencipta tulisan braille, Nadya mulai berpikir bagaimana agar tunanetra juga tahu bahwa air yang akan diminumnya tidak tumpah.
Pikiran ini menggelayut kala ia duduk di kelas IV sekolah dasar. Serangkaian diskusi pun segera dilakukan hingga terbersit untuk memanfaatkan bunyi-bunyian dari boneka. Karena di-setting untuk kebutuhan tunanetra, yang dibutuhkan adalah kekuatan suara sebagai pemandu atau alarm pengingat.
Bermodalkan uang saku, Nadya bergegas membeli boneka burung di pasaran. Perut burung lantas dibuka untuk mengambil komponen detektor sebagai sensor bunyi. Nadya tak sendiri. Ia juga melibatkan teman dan guru pembimbing.
Dari “jeroan” burung itu, tim mencari rangkaian speaker dan sensor sentuh yang terdiri dari dua alur. Rangkaian speaker dibuka untuk diambil alur positif (+) dan negatif (-). Kabel hitam disolder di alur (+) dan kabel merah disolder di alur (-). Setelah “dioperasi’, rangkaian dikembalikan seperti semula dan menyisakan dua kabel yang berada di luar rangkaian. Dua kabel itu ditekuk hingga memungkinkan untuk dikaitkan pada gelas. Dengan cara ini, ujung kabel berkutub (+) dan (-) menempel pada bagian dalam gelas. “Teman saya yang bagian solder-solder, dia lebih tahu sistem elektronya,” kata Nadya.
Cara kerjanya, air dituangkan ke dalam gelas. Saat air hampir mencapai ujung gelas, permukaan atas air menyentuh terlebih dahulu kedua ujung kabel (+) dan (-). Secara otomatis, terdengar bunyi cuit, cuit, cuit dari rangkaian speaker yang dibalut kotak kecil tadi. Menurut Ria Eka Lestari, guru pembimbing penelitian, suara ini muncul karena air bersifat sebagai konduktor listrik. Ketika air menyentuh kutub (+) dan (-) sekaligus, elektron mengalir dan menghasilkan energi listrik hingga merambat ke rangkaian speaker.
Air, kata dia, sebagai pengganti sakelar. Karena muncul bunyi cuit, cuit, cuit sebagai pertanda air sudah menyentuh batas maksimal, kata Tari, “Orang buta tahu bahwa airnya tidak akan tumpah karena alarm berbunyi.”
Kombinasi antara gelas dan suara sebagai penanda alarm untuk tunanetra ini melahirkan istilah Braille Glass. Cara kerja Braille Glass juga mengadopsi alarm pada bath tub di kamar mandi. Menurut dia, bath tub di luar negeri dilengkapi dengan alarm guna mengantisipasi air luber. Begitu air sudah di ambang batas maksimal, alarm berbunyi.
Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan menyusun konsepnya hingga alat ini jadi. Karya ini sempat meraih juara I di tingkat Kabupaten Gresik. Temuan ini lantas dilombakan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada 2011 dalam ajang National Young Inventor Awards.
Sayangnya, keberuntungan belum memihak Nadya dan tim SD Muhammadiyah Manyar, Kabupaten Gresik, itu. Sebab, karya yang diikutsertakan dalam lomba yang diadakan oleh LIPI itu harus sulit agar terbentuk pola pikir yang sulit, kendati karya itu belum tentu mudah diaplikasikan langsung pada masyarakat.
Kendati gagal menggondol gelar, LIPI merekomendasikan mereka ikut ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) tahun 2012 di Thailand. Dalam lomba di Thailand, kata Tari, panitia mensyaratkan karya harus mudah diaplikasikan dan bermanfaat langsung pada masyarakat.
Gagal di tingkat nasional, karya ini berhasil menggondol medali perunggu di tingkat internasional. Menurut Tari, panitia IEYI 2012 kepincut dengan karya Nadya yang dianggap sederhana, simpel, murah, tapi sangat bermanfaat bagi tunanetra dan mudah diaplikasikan. Menyabet juara III dalam ajang itu adalah satu prestasi membanggakan.
Disadur dari Tempo.com (26/6/2013).
ANALISA
1. Gelas Braille merupakan inovasi kreatif dari gelas biasa menjadi gelas “luar biasa” bagi mereka yang juga luar biasa. Air yang masuk ke gelas akan memantulkan sensor bunyi yang memberi peringatan penuhnya air.
2. Prospek jangka panjang gelas Braille akan terasa stabil mengingat gelas ini hanya dibutuhkan bagi penyandang tuna netra saja.
3. Tantangan hak paten & ide merupakan pekerjaan terbesar bagi inovator gelas braille mengingat latar belakang kesederhanaan produksi.
Disusun Oleh :
Anas Fadhlurohman / 11514005
Anastasia Saraswati / 11514013
Casuarino Febrian / 12514290
Citra Ayudya Nirmala / 12514435
Fairy Syawala / 13514807
Tiara Safitra / 1A514761
Unknown
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagaimana kita tahu bahwa tanpa kita sadari secara langsung maupun tidak langsung manusia selalu berhubungan dengan antar makhluk hidup sejenis maupun dengan lingkungan sekitar. Dengan melakukan hubungan antar mahkluk hidup yang sejenis tersebut, manusia memerlukan cara untuk berinteraksi dengan baik, dan media yang paling baik dalam hal tersebut adalah dengan proses hubungan antar individu atau biasa disebut dengan bahasa. Dalam pembelajaran bahasa ada beberapa teori yang mempunyai perbedaan dalam pendapat masing-masing, dan merekan mempunyai dasar yang mampu menguatkan pendapat mereka.Adapun kelompok yang berpendapat tentang teori belajar bahasa, pertama teori behavioris yang berorientasi pada psikologi behaviorisme, yang kedua teori generatif yang berdasarkan pada teori nativisme dan teori kognitivisme, dan yang ketiga teori fungsional yang mengacu pada teori psikologi konstruktivisme. Sebagai makhluk hidup tentunya tidak hanya bahasa yang diperlukan dalam hidup, melainkan belajar juga yang diperlukan dalam hidup.Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman individu.

B.     Perumusah Masalah
1.      Bagaimanakah proses perkembangan bahasa anak bisa berlangsung?


C.    Tujuan Penulisan
Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk berbahasa dan belajar yang mana potensi kebahasaan itu akan tumbuh dan berkembang jika fungsi lingkungan diperankan dengan baik. Dengan demikin, jelas bahwa dalam proses perkembangan bahasa lingkungan sekitar sangat berpengaruh, terutama lingkungan keluarga yang dalam hal ini memiliki peranan yang sangat penting. Perolehan bahasa, pertama kali akan terjadi ketika seorang anak mengenal bahasa di lingkungan keluarga. Bahasa yang dikenal dan dikuasai oleh anak yang berasal dari keluarga inilah yang merupakan titik awal perkembangan bahasa anak.
Tujuan penulisan ini adalah agar anak dapat menguasi alat komunikasi atau bahasa dengan baik agar dapat berinteraksi dengan orangtua maupun individu lainnya sehingga dapat dipahami dengan baik pula.


BAB II
PEMBAHASAN

Pemahaman akan berbagai teori pengembangan bahasa dapat memengaruhi penerapan metode implementasi terhadap pengembangan bahasa anak, sehingga diharapkan pendidik mampu mencari dan membuat bahan pengajaran yang sesuai dengan tingkat usia anak. Beberapa teori mengenai hal ini antara lain:
1.      Teori Behariovisme
Teori ini didefinisikan oleh Skinner bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku yang dibentuk oleh lingkungan eksternalnya yaitu dimana  pengetahuan merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya melalui pengondisian stimulus yang menimbulkan respons. Perubahan lingkungan pembelajaran dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku anak secara bertahap. Perilaku positif pada anak cenderung akan diulang ketika mendapat dorongan yang sesuai dengan kemampuan anak dari lingkungannya. Latihan untuk anak harus menggunakan bentuk-bentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respons) yang dikenalkan secara bertahap, mulai dari yang sederhana sampai pada yang lebih rumit. Pendapat ini diperkuat oleh Jenkins dan Palermo (1964), yang menyatakan bahwa anak mungkin memperoleh kerangka tata bahasa struktur frase dan belajar ekuivalensi stimulus respon yang dapat diganti dalam tiap kerangka. Imitasi merupakan sesuatu yang penting karena untuk menentukan hubungan stimulus respon.
Pendapat para ahli psikologi behaviorisme yang menekankan pada observasi empiric dan metode ilmiah hanya dapat menjelaskan keajaiban pemerolehan bahasa dan ranah kajian bahasa yang sangat luas belum dapat tersentuh dan hanya dapat digali dengan pendekatan yang lebih dalam.
2.      Teori Generatif
Teori ini dibagi menjadi 2 teori yaitu:
a.       Teori Nativisme
Teori ini menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat dimana sejak manusia lahir sudah memiliki bakat. Eric Lenneberg mendefinisikan bahwa  ahasa itu merupakan perilaku khusus manusia dan bahwa cara pemahaman tertentu, pengkategorian kemampuan, dan mekanisme bahasa lain yang berhubungan ditentukan secara biologis. Chomsky (1965) menyatakan bahwa eksisitensi bakat tersebut bermanfaat untuk menjelaskan rahasia penguasaan bahasa pertama anak dalam waktu yang singkat. Selain itu, Chomsky juga menyatakan bahwa bakat bahasa itu terdapat dalam kotak hitam (black box) yang disebutnya sebagailanguage acquisition device (LAD) atau piranti pemerolehan bahasa. Terdiri atas empat bakat bahasa, yaitu: 
·         Kemampuan membedakan bunyi ujaran dengan bunyi yang lain
dalam lingkungannya.
·         Kemampuan mengorganisasikan peristiwa bahasa ke dalam variasi yang beragam.
·         Pengetahuan adanya sistem bahasa tertentu yang mungkin dan sistem yang lain yang tidak mungkin.
·         Kemampuan untuk tetap mengevaluasi sistem perkembangan bahasa yang membentuk sistem yang mungkin dengan cara yang paling sederhana dari data kebahasaan yang diperoleh.
b.      Teori Kognitivisme
Slobin (1971) mengatakan bahwa dalam semua bahasa, belajar semantic bergantung pada perkembangan kognitif. Urutan perkembangan itu lebih ditentukan oleh kompleksitas semantic daripada kompleksitas struktural. Bloom (1976) menyatakan bahwa penjelasan perkembangan bahasa bergantung pada penjelasan kognitif yang terselubung. Apa yang diketahui anak akan menentukan kode yang dipelajarinya untuk memahami pesan dan menyampaikannya.
3.      Teori Fungsional
Para peneliti mulai melihat bahwa bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan afektif untuk dapat menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain, dan juga untuk keperluan terhadap diri sendiri sebagai manusia. Lebih lagi kaidah generatif yang diusulkan di bawah naungan kerangka nativisme itu bersifat abstrak, formal, eksplisit, dan logis. Meskipun sebenarnya kaidah itu lebih mengutamakan pada bentuk bahasa dan tidak pada tataran fungsional yang lebih dalam dari makna yang dibentuk dari interaksi sosial.
Dengan demikian Agus Sujanto (1996: 26) membagi kemampuan perkembangan bahasa anak menjadi empat masa, yaitu:
1.      Masa Pertama (Umur 1,0-1,6)
Pada masa ini, kata-kata pertama yang di ucapakn oleh anak adalah kelanjutan dari meraban, yang didalamnya terdapat beberapa kata yang di ucapkan juga oleh anak dari bahasa apapun di dunia ini.
2.       Masa Kedua (Umur 1,6-2,0)
Pada masa ini, anak dengan kemampuannya, anak semakin banyak melihat sesuatu dan ingin mengetahui namanya. Oleh krena itu, ia selalu menanyakan nama di antara benda-benda yang kebetulan di temuinya.
3.       Masa Ketiga (Umur 2,0-2,6)
Pada masa ini, anak semakin tampak sempurna dalam menyusun kata-kata. Ia sudah menggunakan awalan dan akhiran, walaupun belum sempurna seperti yang di katakana orang dewasa.
4.      Masa Keempat (Umur 2,6 - Seterusnya)
Pada masa ini, rasa ingin tahu anak terhadap segala sesuatu semakin bertambah, sehingga pada masa ini anak sering bertanya. Kreativitas bertanya anak ini adalah suatu hal yang wajar dan harus kita tanggapi dengan penuh kearifan dan tidak boleh bersifat sinis, apalagi memarahinya. Dan semua itu tidak lain demi perkembangan pikiran dan memperkaya perbendaharaan bahasa anak.

 Penelitian menunjukkan bahwa anak adalah peniru yang baik. Peniruan merupakan strategi yang penting yang digunakan anak dalam pemerolehan bahasa. Kesimpulan itu tidak akurat dalam tataran global. Memang, penelitian menunjukkan bahwa strategi peniruan merupakan strategi yang banyak digunakan pada awal perkembangan bahasa anak.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses perkembangan bahasa anak dapat berlangsung dengan baik, apabila di dukung oleh beberapa faktor. Dan adapula beberapa teori yang menjelaskan definisi tentang perkembangan bahasa dan belajar pada anak. Seperti contohnya teori Behaviorisme, Kognitivisme, dan Fungsionalisme. 

Daftar Pusaka
Djamarah, Syaeful Bahri. 2000. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta
Dalyono,  M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta




Unknown


image Manusia adalah makhluk sosial yang kerap melakukan interaksi antar sesamanya dalam berbagai kesempatan. Dalam kesempatan tersebut, kita dapat saling mengenali kepribadian lawan bicara kita melalui caranya berpakaian, bertutur kata, mengutarakan pendapat, dan selera humornya.
Sebelum kita memulai suatu pembicaraan, karakter si lawan bicara pun sebetulnya dapat kita kenali dan perkirakan melalui pendekatan ilmu face-reading yang sudah sering kita dengar di media massa maupun media cetak. Intisari ilmu membaca wajah tersebut saat ini sudah dapat kita pelajari baik dalam bentuk buku atau format softcopy pdf.
Di jaman serba praktis dan cepat ini, intisari dan manfaat ilmu membaca wajah tersebut bisa kita miliki di dalam genggaman tangan. Disamping kaya akan informasi dan manfaat, aplikasi dalam smartphone ini juga mudah dioperasikan. Anda dapat mengunduhnya di PlayStore dan App Store secara gratis dan mempelajari isi materinya.
Aplikasi ini berisi informasi karakter berdasarkan bentuk wajah, mata, hidung, telinga, hingga jenis rambut. Dilengkapi dengan gambar dan tokoh populer, aplikasi ini juga dapat bekerja sebagai pemindai wajah yang dapat diambil langsung dari jepretan kamera maupun dokumen foto berformat JPG., JPEG., dan PNG di galeri smartphone.
image
Aplikasi ini disusun oleh praktisi mind reader dan beberapa psikolog agar dapat memberikan informasi yang kaya dan mengedukasi. Tak ketinggalan peran para designer software dan IT specialist yang merancang interface produk agar mobile-friendly, responsif dan menarik. Pengembang produk akan melakukan pembaruan aplikasi secara update agar dapat menghasilkan performa yang lebih baik bagi kebutuhan Anda.
Aplikasi gratis ini ditujukan bagi semua usia karena mengedukasi dan bermanfaat bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan karakter lawan bicara yang dapat dikenali melalui bentuk wajahnya. Terlebih bagi anda yang sering melakukan tatap muka dengan klien, orang-orang baru, dan atasan anda. Produk ini diharapkan dapat membantu kita menata sikap dan memahami kebutuhan lawan bicara yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kini, mengenali karakter manusia terasa lebih mudah melalui hadirnya aplikasi ini.
Ide disusun oleh :
Anas Fadhlurohman
Anastasia Saraswati
Citra Ayudya Nirmala
Casuarino Febrian
Fairy Syawala
Tiara Safitra
1 PA 10
Unknown

Manusia adalah makhluk sosial yang kerap melakukan interaksi antar sesamanya dalam berbagai kesempatan. Dalam kesempatan tersebut, kita dapat saling mengenali kepribadian lawan bicara kita melalui caranya berpakaian, bertutur kata, mengutarakan pendapat, dan selera humornya.
Sebelum kita memulai suatu pembicaraan, karakter si lawan bicara pun sebetulnya dapat kita kenali dan perkirakan melalui pendekatan ilmu face-reading yang sudah sering kita dengar di media massa maupun media cetak. Intisari ilmu membaca wajah tersebut saat ini sudah dapat kita pelajari baik dalam bentuk buku atau format softcopy pdf.

Di jaman serba praktis dan cepat ini, intisari dan manfaat ilmu membaca wajah tersebut bisa kita miliki di dalam genggaman tangan. Disamping kaya akan informasi dan manfaat, aplikasi dalam smartphone ini juga mudah dioperasikan. Anda dapat mengunduhnya di PlayStore dan App Store secara gratis dan mempelajari isi materinya.

Aplikasi ini berisi informasi karakter berdasarkan bentuk wajah, mata, hidung, telinga, hingga jenis rambut. Dilengkapi dengan gambar dan tokoh populer, aplikasi ini juga dapat bekerja sebagai pemindai wajah yang dapat diambil langsung dari jepretan kamera maupun dokumen foto berformat JPG., JPEG., dan PNG di galeri smartphone.

 





Aplikasi ini disusun oleh praktisi mind reader dan beberapa psikolog agar dapat memberikan informasi yang kaya dan mengedukasi. Tak ketinggalan peran para designer software dan IT specialist yang merancang interface produk agar mobile-friendly, responsif dan menarik. Pengembang produk akan melakukan pembaruan aplikasi secara update agar dapat menghasilkan performa yang lebih baik bagi kebutuhan Anda.

Aplikasi gratis ini ditujukan bagi semua usia karena mengedukasi dan bermanfaat bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan karakter lawan bicara yang dapat dikenali melalui bentuk wajahnya. Terlebih bagi anda yang sering melakukan tatap muka dengan klien, orang-orang baru, dan atasan anda. Produk ini diharapkan dapat membantu kita menata sikap dan memahami kebutuhan lawan bicara yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kini, mengenali karakter manusia terasa lebih mudah melalui hadirnya aplikasi ini.


Ide disusun oleh
 
Anas Fadhlurohman
Anastasia Saraswati
Citra Ayudya Nirmala
Casuarino Febrian
Fairy Syawala
Tiara Safitra

1 PA 10
Unknown


A.    PROSES TERJADINYA SENSASI DAN PERSEPSI
                Proses diterimanya stimulus oleh alat indera merupakan proses alamiah atau proses fisik. Stimulus yang diterima alat indera tersebut diteruskan oleh syaraf sensori ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis. Kemudian terjadi proses selanjutnya di otak sebagai pusat kesadaran, yang mengakibatkan individu menyadari apa yang dilihat, didengar, diraba, dan lain-lain. Proses ini dinamakan proses psikologis.
                Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tahap terakhir dari proses persepsi adalah individu menyadari apa yang dilihat, didengar atau dirabanya. Respons sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai berntuk.
                Dalam proses persepsi perlu ada perhatian, karena individu tidak hanya dipaparkan pada satu stimulus saja, tetapi pada berbagai macam stimulus. Tidak semua stimulus mendapatkan respons untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi, tergantung pada perhatian individu bersangkutan. Dengan kata lain, stimulus mana yang   akan dipersepsi oleh individu, tergantung apa yang menarik perhatian individu yang bersangkutan.  

B.    FAKTOR- FAKTOR PERSEPSI
Faktor Internal                  :
1.       Objek yang dipersepsi
Persepsi mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Walaupun sebagian besar setimulus itu datang dari luar, ada juga stimulus yang datang dari dalam individu yang memersepsi.
2.       Alat Indera, syaraf dan Pusat Susunan Syaraf
Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf sensori berperan dlam meneruskan stimulus yang diterima reseptor, ke ousat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Supaya terjadi respons diperlukan syaraf motorik.
3.       Perhatian
Agar terjadi proses persepsi diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan mengadakan persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentasian seluruh aktivitas individu pada satu atau sekumpulan objek.

                Faktor Eksternal               :
1.       Adanya objek yang diamati
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Yang dimaksud dengan stimulus ialah segala sesuatu yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indra (reseptor), dapat datang dari dalam yang langsung mengenai saraf penerima yang bekerja sebagai reseptor “any force acting on a receotor and making it active is called a stimulus” (Woodworth & Marquis, 1957)
2.       Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan
mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, akan menyebabkan pula perbedaan persepsi. A, yang kebetulan sedang lapar, mempersepsikan kompleks itu sebagai penuh dengan restoran-restoran yang berisi makanan lezat, sedangkan B yang sedang ingin membeli sebuah arloji, mengamati kompleks itu sebagai deretan, toko kelontong.


A.    PROSES SENSASI MENJADI PERSEPSI (Plotnik, 2005)
1)      Stimulus yang berupa cahaya, suara, suhu
2)      Transductive – sinyal listrik – impuls syaraf. Yaitu proses dimana panca indera merubah energi fisik
3)      Brain      : Primary Areas. Yaitu impuls syaraf yang menjadi sensasi
4)      Brain      : Association Areas. Yaitu sensasi yang diubah menjadi image yang bermakna (persepsi)
5)      Personalized perception ialah pengalaman, lingkungan, ingatan-ingatan personal akan menambah persepsi kita
Oleh karena itu persepsi bisa tidak mencerminkan stimulus aslinya. Persepsi dapat berubah, atau terdistorsi.